Powered By Blogger

Selasa, 24 Januari 2012

Yogyakarta Wilayah Pertama NKRI

Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan wilayah pertama di Negara Kesatuan Republik Indonesia pascaproklamasi kemerdekaan pada 1945, setelah Sri Sultan Hamengku Buwono IX yang berkuasa di Keraton Yogyakarta saat itu menyatakan bergabung.
"Pascaproklamasi, Yogyakarta dalam hal ini wilayah Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat dan Kadipaten Pakualaman merupakan wilayah pertama NKRI, setelah Sri Sultan HB IX dan Sri Paku Alam VIII melalui maklumat 5 September 1945 menyatakan bergabung dengan NKRI," kata kerabat Keraton Yogyakarta, Gusti Bendoro Pangeran Haryo (GBPH) Prabukusumo, dalam orasi budaya memperingati hari ulang tahun penerbit Galangpress, di Yogyakarta, Kamis (5/5/2011) malam.
Menurut dia, saat itu tidak ada satu kerajaan ataupun negara-negara bentukan Belanda yang menyatakan bergabung dengan NKRI sehingga Yogyakarta merupakan wilayah pertama di NKRI.
"Pernyataan bergabungnya Keraton Yogyakarta dan Kadipaten Pakualaman ke dalam NKRI memiliki nilai strategis yang luar biasa karena saat itu, meskipun Indonesia telah memproklamasikan kemerdekaannya, namun kolonialis Belanda selalu menyatakan mana wilayahmu sebagai sebuah negara," katanya.
Ia mengatakan, pernyataan bergabungnya Keraton Yogyakarta dan Kadipaten Pakualaman yang merupakan satu-satunya kerajaan di Nusantara yang tidak berada di bawah kolonial Belanda memiliki arti yang sangat penting.
"Dengan pernyataan bergabungnya wilayah Yogyakarta ke NKRI waktu itu, menjadikan negara yang baru merdeka tersebut memiliki wilayah kedaulatan, dan langkah ini pun kemudian diikuti wilayah-wilayah lain, termasuk negara-negara atau kerajaan-kerajaan di Nusantara yang dibentuk Belanda," katanya.
Prabukusumo mengatakan, ini merupakan sejarah besar NKRI atas keistimewaan Yogyakarta sehingga jika tidak ada pengakuan bergabungnya Daerah Istimewa Yogyakarta maka NKRI juga tidak ada.
"Ini merupakan pengorbanan luar biasa dari Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan Paku Alam VIII yang sangat luar biasa, dari sebelumnya sebagai seorang penguasa penuh atas wilayah Yogyakarta menjadi harus mengikuti aturan Pemerintah NKRI," katanya.
Ia mengatakan, pengorbanan yang tidak kalah pentingnya adalah ketika NKRI berdiri harus mencetak Oeang/uang Republik Indonesia (ORI) sehingga harus ada jaminan uang emas di Bank Indonesia.
"Sri Sultan Hamengku Buwono IX dengan ikhlas memberikan emas batangan milik Keraton Yogyakarta sebagai jaminan, dan sampai saat ini keluarga Keraton tidak pernah mengungkit-ungkit serta meminta kembali," katanya.
Oleh karena itu, menurut dia, perjuangan untuk penetapan Sultan dan Paku Alam sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan rangkaian sejarah bangsa ini.
"Penentuan gubernur melalui mekanisme penetapan merupakan hak politik Sultan sesuai amanat 5 September 1945, dan Yogyakarta merupakan daerah istimewa dari sejarah, kontrak pemerintahan, serta kepala daerah," katanya.

Minggu, 22 Januari 2012

PENGOLAHAN DATABASE DENGAN MICROSOFT ACCESS


DATABASE
Database merupakan sekumpulan informasi yang disusun sedemikian rupa agar dapat diakses oleh sebuah software tertentu.
Data base ibaratkan seperti sebuah rak buku yang terdiri dari beberapa bagian.
Untuk membuat data base kita bisa menggunakan aplikasi microsoft acces
Table adalah Tempat untuk menyimpan data. Contohnya data buku disimpan di table buku
Kenapa kita harus buat table? Karena kalau kita tidak buat table kita tidak dapat menyimpan data, Jika tidak ada data yang disimpan data tidak dapat diproses
Table digunakan untuk menyimpan data
Query digunakan untuk memanipulasi data
Form digunakan untuk front end aplikasi. Biasanya untuk menampilkan data, menambah data dll.
Report digunakan untuk membuat laporan 
Primary Key adalah field kunci / kunci utama dari suatu tabel yang menunjukkan bahwa field yang menjadi kunci tersebut tidak  bisa diisi dengan data yang sama, dengan  kata  lain  Primary Key  menjadikan tiap  record  memiliki  identitas sendiri-sendiri yang  membedakan  satu sama lainnya (unik). 
Langkah-langkah Membuat Primary Key :
          Contohnya : Primary Key pada Table Buku yaitu kode_buku karena sebagai informasi utama yang membedakan antara buku yang satu dengan yang lain, dan selalu bersifat unique/unik
Relationship merupakan Hubungan antara dua table atau lebih
   Syarat-sayarat Membuat Relationship
  1. Masing-masing tabel harus kita beri primary key –nya (Kunci Utama)
  2. Table yang akan direlasi harus ada kunci tamu atau Foreign Key
Foreign key adalah kunci tamu yang direlasikan ke primary key
Foreign key ini yang digunakan untuk menghubungkan data di antara tabel-tabel relasional.
Foreign key ini dapat terlihat ketika terjadi adanya hubungan antara satu table dengan table yang lain.

Minggu, 15 Januari 2012

Nasi Goreng ala Aku dan Annisa Shavira


Nasi Goreng buatanku dan Annisa Shavira di Lomba Makanan Sehat di  FTP UGM. Rasanya cukup enak (kata jurinya) dan kita yang membuat pun ikut merasa senang dan lega. Walau perkiraannya kita tidak menang, tidak masalah karena memang sudah ada kesalahan teknis dari awalnya, yaitu tidak mengikuti technical meeting untuk lomba tersebut. Jadi, kita buat makanan itu seenak mungkin berdasarkan standar gizi yang memenuhi syarat. Akhirnya, kita memberikan nama di nasi goring itu adalah Memasak Dengan Hati. Keren bukaann?? Karena kita adalah orang yang sukanya baca komik, terutama komik tentang masakan, jadi bawaannya mengkhayal mulu. Tapi, yang penting sudah ada semangat untuk mengikuti lomba tersebut. Lain kali, kita pasti akan menang. Terima kasih :)

Jumat, 13 Januari 2012

Taylor Swift - Love Story


We were both young when I first saw you
I close my eyes and the flashback starts
I’m standing there on a balcony in summer air
See the lights, see the party, the ball gowns
See you make your way through the crowd
And say hello, little did I know
That you were Romeo
You were throwing pebbles
And my daddy said stay away from Juliet
And I was crying on the staircase
Begging you please don’t go
And I said
Romeo, take me somewhere we can be alone
I’ll be waiting, all there’s left to do is run
You’ll be the prince and I’ll be the princess
It’s a love story, baby, just say yes
So I sneak out to the garden to see you
We keep quiet ’cause we’re dead if they knew
So close your eyes, escape this town for a little while
‘Cause you were Romeo,
I was a scarlet letter
And my daddy said stay away from Juliet
But you were everything to me
I was begging you please don’t go
And I said
Romeo, take me somewhere we can be alone
I’ll be waiting, all there’s left to do is run
You’ll be the prince and I’ll be the princess
It’s a love story, baby, just say yes
Romeo, save me, they’re trying to tell me how to feel
This love is difficult, but it’s real
Don’t be afraid, we’ll make it out of this mess
It’s a love story, baby, just say yes
I got tired of waiting
Wondering if you were ever coming around
My faith in you was fading
When I met you on the outskirts of town
And I said
Romeo save me, I’ve been feeling so alone
I keep waiting for you but you never come
Is this in my head, I don’t know what to think
He knelt to the ground and he pulled out a ring
And said
Marry me, Juliet, you’ll never have to be alone
I love you and that’s all I really know
I talked to your dad, you’ll pick out a white dress
It’s a love story, baby, just say yes
‘Cause we were both young when I first saw you

Jenderal Sudirman

Sekilas tentang Panglima Besar Jendral Sudirman: Sudirman memulai karier militer sejak masa penjajahan Jepang tahun 1943 sebagai perwira Peta (Pembela Tanah Air); menjadi Komandan Resimen Purwokerto setelah merdeka. Menjabat Panglima Divisi V Purwokerto, Sudirman merangkap menjadi pimpinan tertinggi Angkatan Laut.

Selanjutnya, ia menjabat Panglima Besar TKR, Panglima Besar TRI, Panglima Besar Angkatan Perang, Panglima Besar Angkatan Perang Mobil, dan Kepala Staf Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat. Jenderal Sudirman menempuh pendidikan HIS Taman Siswa, Mulo Wiworo Tomo, HIK Muhammadiyah, dan pernah mengajar di HIS Muhammadiyah Cilacap, 1942.

Tahun 1936, Sudirman menikah dengan Siti Alifah dan memiliki sembilan anak. Lahir 24 Januari 1916, Sudirman wafat 29 Januari 1950 karena sakit paru-paru
1950 dan dimakamkan di Taman Pahlawan Semaki, Yogyakarta. Meski telah meninggal, semangatnya sebagai panglima besar tidak mati. Selama masa gerilya, Bapak TNI itu juga menebar bibit kemanunggalan TNI dan rakyat agar kemerdekaan tetap lestari.
Dimasa pendudukan Jepang, Sudirman sangat memperhatikan masalah sosial. Ia mendirikan koperasi untuk menolong rakyat dari bahaya kelaparan. Ia juga menjadi anggota Badan Pengurus Makanan Rakyat dan anggota Dewan Perwakilan Keresidenan Banyumas.
Pada masa itu pula Sudirman mengikuti pendidikan tentara Pembela Tanah Air (Peta) di Bogor. Kemudian ia diangkat menjadi Komandan Batalyon di Kroya. Jasa pertama Sudirman setelah kemerdekaan ialah merebut senjata pasukan Jepang di Banyumas.
Sesudah Tentara Keamanan Rakyat (TKR) terbentuk, ia diangkat menjadi Panglima Divisi V / Banyumas dengan pangkat kolonel. Bulan Desember 1945 ia memimpin pasukan TKR dalam pertempuran melawan Inggris di Ambarawa. Tanggal 12 Desember dilancarkan serangan serentak terhadap semua kedudukan Inggris. Akhirnya pasukan Inggris mengundurkan diri ke Semarang.
Dalam Konferensi TKR tanggal 12 Nopember 1945 Sudirman terpilih menjadi Panglima Besar TKR. Lalu tanggal 18 Desember 1945 ia dilantik oleh Presiden dengan pangkat Jenderal. Sejak itu TKR tumbuh menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Sejarah Tandu Sudirman: Sewaktu Belanda melancarkan Agresi Militer II, Jendral Sudirman sedang sakit, tetapi ia menolak saran Presiden untuk tetap tinggal didalam kota. Kurang lebih tujuh bulan ia mempimpim perang gerilya di hutan-hutan dan gunung-gunung. Banyak penderitaan yang dialaminya terutama penyakitnya sering kambuh dan tidak tersedianya obat-obatan.
Menurut kesaksian dari seseorang Purwosari, Gunung Kidul, tentara-tentara memanggil beberapa warga/pemuda di perbatasan desa untuk membantu memanggul tandu Panglima Besar Jenderal Sudirman.
Pada saat itu, Sudirman memimpin perang gerilya dalam kondisi sakit dengan hanya satu paru-paru berfungsi. Hampir seluruh perjalanan gerilya sepanjang 1.009 kilometer itu, Sudirman ditandu dan sesekali naik dokar yang ditarik manusia. Tak hanya wong cilik yang terlibat menggotong tandu pimpinan tertinggi Tentara Keamanan Rakyat (TKR) itu, anak buah Sudirman, Kapten Cokro Pranoto dan Suparjo Rustam, ikut menarik dokar. Suwondo, dokter pribadinya, membantu mendorong dokar.
Gerilya berlangsung setelah ibu kota perjuangan Yogyakarta diserbu Belanda, 19 Desember 1948-10 Juli 1949. Tanda-tanda rute gerilya itu masih kentara dengan pemasangan papan-papan bertulis Rute Gerilya Jenderal Sudirman yang terpasang hingga pelosok pedesaan.
Melintasi hutan dan wilayah perbukitan, Sudirman mengacaukan mental pasukan Belanda dengan taktik perang gerilya. "Kala itu, Belanda mengklaim Indonesia tidak ada lagi. Tentara gerilya dianggap ekstremis dan gerombolan," ujar Kepala Seksi Pemandu dan Pameran Museum Pusat TNI Angkatan Darat Dharma Wiratama Mayor Riko Sahani, Jumat (13/8).
Bertolak dari rumah dinas di Bintaran, 19 Desember 1948, Sudirman membawa satu kompi pasukan menuju Parangtritis. Rombongan memasuki Gunung Kidul melalui Kecamatan Purwosari, Panggang, hingga Playen.
Di Wonosari, rombongan gerilya disambut pendaratan pasukan Belanda dengan parasut. Rombongan berjalan menuju Wonogiri (Jawa Tengah), Pacitan, dan Ponorogo (Jawa Timur) lewat Semanu. Sudirman sempat membangun markas selama tiga bulan di Nawangan, Pacitan. Konsolidasi digelar untuk merebut kembali ibu kota Yogyakarta dari Belanda.
Dari wilayah gerilya, Sudirman mengonsolidasi serangan umum 1 Maret 1949 merebut Yogyakarta. Serangan umum dipancarkan melalui radio rahasia Angkatan Udara Republik Indonesia di Banaran, Playen, Gunung Kidul.
Peralatan stasiun radio AURI diletakkan di dapur rumah keluarga petani Pawirosetomo. Pembangkit listrik disembunyikan di tungku tanah dan ditutupi kayu bakar. Antenanya direntangkan pada dua batang pohon kelapa.
Siaran radio tersebut ditangkap All India Radio dan dipancarkan ke seluruh dunia hingga Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tahu Indonesia masih ada. PBB mendesak Belanda menggelar perundingan meja bundar. Melalui perundingan itu, Belanda mengakui kedaulatan RI.
Setelah bergerilya tujuh bulan, Sudirman dan rombongannya kembali ke Yogyakarta pada 10 Juli 1949. Sejak itu, karena masih sakit, ia tidak dapat memimpin Angkatan Perang secara langsung, tetapi buah pemikirannya selalu dibutuhkan oleh Pemerintah. Pada masa itu, rakyat pedesaan ikhlas membantu perjuangan dengan membuat dapur umum dan menjamin ketersediaan pangan bagi tentara.
Seorang warga Parangtritis bernama Giyono mengaku pernah menyaksikan Sudirman ditandu. "Kalau dia sedang lewat, masyarakat akan menyambutnya dengan ke luar rumah. Ada sebagian warga yang secara ikhlas memberikan bekal makanan kepada pasukan Sudirman," katanya.
Baginya, Sudirman adalah sosok yang tangguh, tidak kenal menyerah, dan tidak cengeng. Giyono masih ingat kondisi Sudirman saat ditandu. "Sering batuk-batuk. Badannya kurus," katanya.
Add caption
Bagi saya pribadi, sosok seorang Panglima Besar Jendral Sudirman juga merupakan salah satu sosok terhebat yang pernah dimiliki oleh Indonesia. Menurut saya, beliau adalah sosok seorang yang mempunyai charisma tinggi dan memiliki kemampuan berpikir yang sangat hebat yang bahkan sanggup membuat Indonesia menang tanpa dia sendiri harus turun menyerang ke  medan tempur. Pemikirannya yang hebat itulah yang dibutuhkan orang Indonesia di jaman sekarang ini.