Powered By Blogger

Selasa, 20 Desember 2011

PERGI SAJA !

terima kasih tuk luka yang kau beri
ku tak percaya kau tlah begini
dulu kau menjadi malaikat di hati
sampai hati kau telah begini
berkali-kali kau katakan sendiri
kini ku tlah benci, cintaku tlah pergi
pergi saja kau pergi, tak usah kembali
percuma saja kini hanya mengundang perih
cukup tahu ku dirimu, cukup sakit ku rasakan kini
janji yang selalu ku ingat hingga mati
kau setia hingga ku kembali
pergi saja kau pergi, tak usah kembali
percuma saja kini hanya mengundang perih
buang saja kau buang cinta yang kemarin
perasaan tak mungkin percayamu lagi
cukup tahu ku dirimu, cukup sakit ku rasakan kini

Senin, 19 Desember 2011

“Berapa banyak yang telah kau berikan untukku?”

“Berapa banyak yang telah kau berikan untukku?” Satu pertanyaan yang sangat akrab ditelinga kita dan mungkin sering kita tanyakan kepada orang lain baik itu secara langsung maupun tidak langsung. Saya teringat sebuah ungkapan kebijaksanaan yang sangat terkenal dari President Amerika Serikat, John F. Kennedy yang berbunyi, “Jangan pernah tanyakan kepada Negara apa yang telah Negara berikan kepadamu tetapi tanyakanlah pada dirimu apa yang telah engkau berikan kepada Negara”. Kurang lebih demikianlah bunyinya. Dalam menjalani kehidupan seringkali kita selalu mengungkapkan pertanyaan itu. Dan mungkin setiap hari pertanyaan itu selalu muncul dalam segala aspek kehidupan kita, soal pekerjaan, soal persahabatan dan tak luput juga soal percintaan. Malahan terkadang pertanyaan itu semakin lengkap setelah kita tambahi kalimat seperti, “Dibandingkan dengan apa yang telah kuberikan kepadamu maka……” atau “Setelah segala sesuatu yang kulakukan untukmu maka……” atau mungkin “Melihat semua pengorbananku untukmu maka……”. Tanpa kita sadari telah banyak tekanan yang kita berikan dalam hidup kita sendiri dan orang-orang yang ada disekitar kita. Pertanyaan diatas seringkali juga kita sampaikan dalam bentuk lain, contohnya “Aku telah menolongmu dan lihat apa yang kaulakukan padaku” atau “Masih tidak cukupkah semua yang kulakukan untukmu” atau seperti ini “Aku sangat mencintaimu namun
mengapa kau menyakitiku”, dan masih banyak lagi bentuk-bentuk tekanan dan tuntutan yang kita ajukan kepada orangyang ada disekitar kita yang tanpa kita sadari telah memberikan tekanan dalam hidup kita sendiri.
Hakekat manusia adalah memiliki kelebihan dan kekurangannya. Setiap kita tentu memilikinya. Namun terkadang kita seringkali melihat sesuatu atau seseorang dari sudut pandang kita, dari kacamata kita sendiri tanpa pernah menempatkan diri kita pada sudut pandang mereka. Memang benar bahwa lebih mudah bagi kita untuk melihat keluar daripada melihat kedalam dan itulah salah satu kelemahan mendasar yang dimiliki setiap manusia. Meminta atau menuntut sesuatu merupakan salah satu sifat dasar alamiah yang ada dalam diri setiap manusia. Sejak masih dalam kandungan secara langsung atau tidak kita telah meminta dan menuntut dan hal itupun berlanjut hingga kita melangkahkan kaki ke liang kubur.
Setiap kelemahan mendasar dan sifat dasar alamiah yang kita miliki adalah sebagian dari elemen-elemen yang membentuk kita dan memberikan kita keunikan sebagai seorang pribadi atau individu. Namun ada sebagian dari elemen-elemen itu yang harus kita buang, ubah atau diperbaiki agar dapat memberikan ciri-ciri menarik dalam kepribadian kita. Tentu hal ini akan sangat baik dan penting bagi kita sebagai mahluk sosial dalam berinteraksi dengan dunia yang ada disekitar kita.
Menuntut dan meminta adalah bias dari kebutuhan kita sebagai manusia akan sesuatu baik itu bersifat materiil ataupun spiritual. Kebutuhan akan perhatian, kasih sayang dan kebahagiaan adalah sebagian sebab hingga kita memiliki tuntutan dan permintaan. Bukanlah hal yang salah jika kita meminta dan menuntut sesuatu karena itu adalah salah satu sarana bagi setiap manusia untuk merefleksikan kemanusiaannya. Ketidaksempurnaan segala sesuatu termasuk kita manusia seringkali mengubah tuntutan dan permintaan itu menjadi beban bagi kita, bagi orang lain dan bagi hubungan yang kita jalin dan bangun dengan orang lain. Sehingga bukan kebahagiaan yang kita temukan namun beban dan sakit hati yang selalu kita dapatkan dari semua permintaan dan tuntutan itu. Jadi, bagaimana cara menyiasati agar sifat dasar meminta dan menuntut itu dapat berubah dari kelemahan menjadi kekuatan kita? “Lebih baik tangan diatas daripada tangan dibawah.” Ungkapan kebijaksanaan abadi yang memiliki arti yang sangat dalam. Atau dengan bahasa lain dapat disampaikan sebagai berikut, “Lebih baik memberi daripada menerima”. Inilah hal yang paling penting yang harus kita bangun dalam jiwa kita. Bagaimana menemukan kebahagiaan dengan lebih banyak memberi dari pada meminta? Tentu bukan hal yang mudah untuk merubah pola pikir kita yang selama ini telah tertanam dan terbentuk selama bertahun-tahun. Perlu kerelaan dan keterbukaan hati untuk lebih banyak melihat keluar daripada melihat kedalam. Perlu kemawasan diri untuk mau menempatkan diri dan melihat dari kacamata orang lain.
Masih lebih baik kita bertanya pada diri kita “Seberapa banyak yang telah kuberikan kepadanya?” dan jika kita belum menemukan kebahagiaan dan apa yang kita harapkan dari orang itu maka cobalah untuk melihat dari sudut pandangnya. Terkadang seseorang menyakitimu ataupun melukaimu bukan karena dia sengaja atau tak peduli padamu ataupun tak mencintaimu serta tak ingat akan setiap pengorbananmu namun terkadang banyak hal yang dia sebagai manusia tak bisa membendungnya. Pasti ada alasan dibalik semua itu dan itulah saatnya bagi kita untuk melihat dari kacamatanya dan merefleksikan keadaan tersebut.
Jika kita memberi sepenuhnya dan dapat melihat serta mengerti akan seseorang maka kita akan menemukan kebahagiaan dibalik ketidaksempurnaan. Dan mungkin dengan semua itu kita dapat merubah seseorang itu sempurna bagi kita. Ingatlah, setiap ungkapan kebijaksanaan diatas dan satu lagi, “Love is not demanding but understanding”. Jadi, jika kau hendak memberi, berikanlah tanpa pamrih dan jika kau mencintai, cintailah tanpa alasan. Itulah hakekat kesejatian yang abadi dan niscaya jika kita telah dapat menyelaminya maka kebahagiaan sejati akan menjadi milik kita.

Seconhand Serenade - Fall For You

The best thing about tonight’s that we’re not fighting
Could it be that we have been this way before
I know you don’t think that I am trying
I know you’re wearing thin down to the core
But hold your breath
Because tonight will be the night that I will fall for you
Over again
Don’t make me change my mind
Or I wont live to see another day
I swear it’s true
Because a girl like you is impossible to find
You’re impossible to find
This is not what I intended
I always swore to you I’d never fall apart
You always thought that I was stronger
I may have failed
But I have loved you from the start
Oh
But hold your breath
Because tonight will be the night that I will fall for you
Over again
Don’t make me change my mind
Or I wont live to see another day
I swear it’s true
Because a girl like you is impossible to find
It’s impossible
So breathe in so deep
Breathe me in
I’m yours to keep
And hold onto your words
Cause talk is cheap
And remember me tonight
When your asleep
Because tonight will be the night that I will fall for you
Over again
Don’t make me change my mind
Or I wont live to see another day
I swear it’s true
Because a girl like you is impossible to find
Tonight will be the night that I will fall for you
Over again
Don’t make me change my mind
Or I wont live to see another day
I swear it’s true
Because a girl like you is impossible to find
You’re impossible to find

Persiapan Pengembaraan Desember Tradisional (PDT) XL 2011

Hari Minggu tanggal 18 Desember 2011, kakak-kakak Dewan Saka Bakti Husada mengadakan latihan perjalanan untuk tim kesehatan yang akan ikut di PDT XL 2011 yang akan dilaksanakan besuk tanggal 26 - 29 Desember 2011. Rute perjalanannya agak rumit, karena kita tidak selalu lewat jalan raya melainkan lewat jalan desa juga. Apel pagi dan senam sebelum berangkat juga dilakukan. Setelah itu pembagian kelompok. Hari sebelumnya, cowoku sms bilang,"kalo bisa kita tetep satu kelompok," aku bingung jawab gimana, ya akhirnya aku cuma bilang,"coba kamu bilang sendiri sama koordinatornya,". Eee, tapi dia gamau, malah aku yg disuruh ngomong ke Dewan Sakanya. Hadeeeehhh Arbyyyy, ribet dah >,< yaa akhirnya, saat pembagian kelompok dibebaskan karena cowonya cuma 4 dan cewenya 12 jadi yang cowo suruh gabung sama yang cewe membentuk kelompok 4 orang dengan 1 cowo. Kelompokku jadi aku bersama Arby, Elsha, dan Inna. Kami kelompok 4 dan ternyata kami diberangkatkan paling terakhir.
.
Beberapa menit kemudian, kita sampai di pos 1. Di pos ini kita disuruh menangani pasien dengan sakit asma. Huuaaaahhh, ga kebayang kalo aktingnya mbak Hanan sebagai pasien patut diacungi jempol. Tapi, berat tau mbaaaak :| ahaha. Setelah selesai dari pos 1, kami melanjutkan ke pos berikutnya. Kalo melihat di peta, kelihatannya deket, tapi ternyataaaaa..... buseeetttt dah, jauh amaaatttt.. Tapi kita semua tetap semangat. Anehnya, kita jalan uda cepet, tapi kok kelompok di depan kita kayak menghilang tanpa jejak? Pas dihubungi lewat Handy Talky (HT) ternyata kelompok 1 dan kelompok 3 nyasar alias salah jalan. Untung aku uda tau daerah situ, jadi gabakal nyasar.
.
Setelah hampir setengah jam berjalan, kita sampai di daerah Trihanggo. Di situ kita istirahat sambil menunggu kelompok berikutnya. Buseeettt daahh, rasanya kaki masih pengen jalan. Tapi emang iya, karena kita belum nyampe pos terakhir, huhu. Rasanya pengen cepet-cepet sampai pos terakhir.
Setelah 4 kelompok terkumpul, kelompokkulah yang pertama diberangkatin karena kelompokku sampai duluan. Perjalanan kemudian dilanjutkan. Baru beberapa langkah, ada anak kecil lewat naik motor sambil berkata "KEPLE!" mendengar kata itu, aku dan Elsha langsung membalas,"woo, cah cilik! ASEMBKI!" aku dan Elsha sama-sama gaterima. Karena aku yakin yang dia katain itu antara aku, Elsha, dan Inna. Karena di jalan itu cuma ada kita bertiga dan Arby. Woooo, dasar cah cilik, kualat kapok wee :p
.
Serasa hampir 1 jam perjalanan ke pos terakhir. Di samping kanan kita saat perjalanan ke pos terakhir berupa sungai dengan air coklatnya, tapi tanpa kotoran. Itulah selokan Mataram, haha. Rasanya, pengen nyebur ke tuh sungai, tapi aku gabawa ganti. Lamaaaaa sekali perjalanan ini terasa, sekitar 13 kilometer kita lalui dan ternyata sampai juga pada sekitar pukul 11.30an, kita sampai di pos terakhir dan ternyata kita sampai di daerah Tirtoadi alias rumah mbak Lina. Busseeeeettt, pohon rambutannya banyak, sampai-sampai pengen manjat tuh pohon buat metik buah rambutannya *ting, ingat masa kecil* Setelah semua kelompok terkumpul, diambil satu orang dari tiap-tiap kelompok. Aku, Riza, Lia, dan mbak Maya yang terpilih. Ternyata kita disuruh jadi pasien dengan luka kesleo. Aduuuuhhhh, bingung nih aktingnya. Gimana ini?? Gaboleh ketawa lagi, hhuhu. Yaudahlah, sebisanya aja :p
.
Setelah selesai, kami semua beristirahat. Saat kami semua beristirahat di dalam rumahnya mbak Lina, mulai dehh kakak-kakak Dewan Sakanya nggarapi aku sama Arby. Aaaarrrgggghhh, panas nih :@ #sialan
Tapi aku coba nyuekin deh, aku diemin sampai mereka capek dan berganti topik. Tapi kok ga ganti-ganti yaaa?? DAMN! Yaudahlahhh, biarin aja sampai waktu berpamitan pun datang. Kita semua berpamitan pada mbak Lina dan ibunya. Tapi, wait wait :/ kok ga langsung pulang yaa?? Ada apa ini??? *berpikir* Ternyata kita disuruh buat yel-yel dulu. Haduuuuhhhhasembki mana kak Aan bilang bedakan yel-yel dengan lagu. Ambyaaarrrrr deh, huhu T_T yaa seadanya aja yaa kakak-kakak, haha :P
.
Pas mau pulang, malah hujan. Tapi aku naik ambulan pulangnya, ehehe. Sebagian ada yang naik motor sambil hujan-hujan *pengen* Dan tak terasa kita sudah sampai disanggar tercinta <3. Sekian dulu ceritanya yaa :)